tak lagi indah selain berada disini.
ditempat dimana aku bisa menemukan sesuatu yang indah.
dimana aku bisa berdiam diri tapi tak kosong.
disini aku bisa berleluasa.
berbuat seenak sejadinya sepuasnya.
tidak berlaku keras tapinya.
hanya coba menghibur diri dikesendirian ini.
sambil kuciptakan warna yang tepat untuk duniaku ini.
agar orang yang menilaiku tidak salah menerka.
dan kurapihkan susunan awalku.
tak seharusnya kutinggikan, apa yang tidak tinggi.
tak semestinya aku banggakan apa yang tidak patut dibanggakan.
apa ini merupakan kesalahan?
yang semua sudah terjadi seada-adanya?
menelaah apa yang kukira itu salah sekarang ini.
ditempat ini Selasar Bangku ini.
kuderapkan langkah kosongku.
kucoba kembangkan lagi sayap kemunafikanku.
kubuang segala sifat ketidak kasihananku.
tak perduli, tak perduli.
bahkan merekapun tak perduli dengan segala bau masam tubuhku.
dan kukira, tak kan jadi soal jika kalian kehilanganku.
kukira akan mengurangi beban semua.
Selasar Bahasa Indah.
kuciptakan dengan segenap kekacauan yang menderu dera.
kuteliti dengan semua ketelitianku.
yang berangsur - angsur jatuh, karena memang seharusnya jatuh.
tak perduli siapa kalian.
keegoisanku kembali terpanggil untuk menjatuhkan kalian.
Selasar Bahasa Indah.
akan kutorehkan berjuta daya emosionalitas yang tak bisa terbendung lagi.
kukeluarkan walaupun aku akan sesak nafas dikemudiannya.
dan.
tempat ini memang indah.
dimana aku bisa menentang segala penafsiran orang.
dan kepuasaan itu bisa datang setelah secepatnya.
tak seharusnya kutinggikan, apa yang tidak tinggi.
tak semestinya aku banggakan apa yang tidak patut dibanggakan.
apa ini merupakan kesalahan?
yang semua sudah terjadi seada-adanya?
menelaah apa yang kukira itu salah sekarang ini.
ditempat ini Selasar Bangku ini.
kuderapkan langkah kosongku.
kucoba kembangkan lagi sayap kemunafikanku.
kubuang segala sifat ketidak kasihananku.
tak perduli, tak perduli.
bahkan merekapun tak perduli dengan segala bau masam tubuhku.
dan kukira, tak kan jadi soal jika kalian kehilanganku.
kukira akan mengurangi beban semua.
Selasar Bahasa Indah.
kuciptakan dengan segenap kekacauan yang menderu dera.
kuteliti dengan semua ketelitianku.
yang berangsur - angsur jatuh, karena memang seharusnya jatuh.
tak perduli siapa kalian.
keegoisanku kembali terpanggil untuk menjatuhkan kalian.
Selasar Bahasa Indah.
akan kutorehkan berjuta daya emosionalitas yang tak bisa terbendung lagi.
kukeluarkan walaupun aku akan sesak nafas dikemudiannya.
dan.
tempat ini memang indah.
dimana aku bisa menentang segala penafsiran orang.
dan kepuasaan itu bisa datang setelah secepatnya.
Kirana Oakisetya Abrahamis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar