Rabu, 29 September 2010

Selasar Sambut Sore

masih juga kau menatapku seperti sore kemarin,
masih juga kau menciptakan warna tentang dirimu,
masih saja juga kau coba menjelaskan tentang duniamu kepadaku,
tahukah kau bahwa aku tidak suka,
tapi aku tak bisa mengatakannya kepadamu,
bukannya aku sungkan juga,
tapi aku tak bisa mengatakan itu kepadamu,
kubiarkan bangku ini kosong,
dan selalu kusediakan,
setidaknya untukmu,
tapi kau asyik membuat warna yang tidak jelas itu,
seolah kau saja yang paling pintar,
aku tak mampu menyapamu,
aku tak bisa juga menegurmu,
seharusnya kau yang sadar ada tempat kosong disebelahku ini,
dan aku sudah sungguh sangat terbuka,
sudah sekali ini,
bahkan kau tidak menggubrisku sedikitpun,
tapi biarkanlah,
karena kutahu kau sedang asyik dengan duniamu,
memang kita tidak mengenal satu dengan yang lainnya,
dan mengapa aku tidak ragu untuk berbagi tempat denganmu,
tidakkan ini keyakinan yang terlalu mengada,
belum juga bertegur sapa,
tidak juga berjabat tangan,
yang ada hanya bertatapan sesekali,
jika aku tidak salah menerka,
maka pantaskanlah dia untukku,
untuk duduk dan memperhatikan,
segala kejanggalan diluaran Selasar ini.

Andalusia Odittazulla Karenina

Tidak ada komentar:

Posting Komentar